Popular Post

Archive for Juni 2013

intrnet dalam pendidikan

By : Unknown

INTERNET DALAM PENDIDIKAN
 Internet telah menjadi sumber informasi yang tidak terbatas dalam dunia pendidikan, dengan adanya internet sebagai media  informasi yang dapat di dapat dengan mudah dan cepat, kehadiran internet juga memberikan banyak manfaat lainnya, diantaranya:
Ø  Belajar jarak jauh salah satu peranan penting internet  dalam pendidikan adalah kesempatan untuk belajar  jarak jauh. Saat ini belajar berbagai hal sudah tidak harus dilakukan secara langsung seperti bertatap muka dengan pengajar.
Ø  Mempetrluas cakrawala siswa akses ke berbagai informasi yang dibutuhkan terutama didalam bidang studinya membuat para siswa lebih bias memahami sesuatu yang sulit untuk di fahami. Beberapa contoh yang bias dengan mudah diperoleh diinternet seperti sejarah,  teknologi dan berita dunia.
Sumber: buku
  Berjudul:  Perpustakaan Sekolah
Penulis: Darmono
Penerbit Grasindo

perpustakaan sumber belajar

By : Unknown

PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR


1. Teori Sumber Belajar
Secara tradisional, sumber belajar adalah guru dan buku paket. Padahal sumber belajar yang ada di sekitar sekolah, di rumah, di masyarakat sangat banyak. Sangat di sayangkan berbagai sumber belajar disekitar kita yang berlimpah-limpah tersebut belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sumber belajar tradisional adalah guru dan buku teks, dan untuk banyak guru (dan dosen) ini masih adalah cara utama untuk mengajar. Siapa atau apa saja sumber belajar itu? Tentu saja bukan guru sebagai satu-satunya sumber belajar. Tapi apapun, baik lingkungan, nuansa, alat, bahan dan lain-lain bisa berfungsi sebaga sumber belajar.
Menurut konsep Teknologi Pendidikan, sumber belajar dapat meliputi (1) Orang (seperti guru, teman, tokoh, artis/selebritis, dll); (2) Bahan (seperti buku teks, modul, CD-ROM pembelajaran, VCD Pembelajaran, OHT, dll); (3) Alat (seperti komputer, LCD projector, peralatan lab, dll); (4) Lingkungan (baik lingkungan fisik seperti tata ruang kelas atau non fisik seperti nuansa, iklim belajar, hubungan antara guru dan siswa, dll); (5) Pesan; (6) Tehnik.
Itu semua merupakan sumber belajar. Jadi, dalam proses pembelajaran di sekolah atau perguruan tinggi atau di perusahaan tempat kerja, harus ada upaya atau harus ada sekelompok orang dengan keahlian, tugas dan tanggung jawab tertentu yang mampu menyulap sedemikian rupa semua sumber belajar tersebut agar optimal untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukanlah suatu institusi yang “secara konseptual” dinamakan sebagai Pusat Sumber Belajar. Pusat Sumber Belajar ini, atau apapun namanya adalah sekelompok orang plus sekretariat (atau bangunan) yang bertugas mengelola dan mengoptimalkan berbagai bentuk dan jensi sumber belajar, seperti disebutkan di atas, sedemikian rupa untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran.
Suatu lembaga pendidikan tinggi tidak mungkin dapat terselenggara dengan baik jika para dosen dan para mahasiswa tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
2. Pusat Sumber Belajar
Menurut Tucker (79) pusat sumber belajar didefinisikan dengan istilah media center, dengan pengertian bahwa suatu departemen yang memberikan fasilitas pendidikan, latihan, dan pengenalana melalui produksi bahan media (transparansi overhead, slide, filmstrip, videotape, dll) serta memberikan pelayanan penunjang (seperti sirkulasi peralatan audiovisual, penyajian program-program video, pembuatan katalog, dan pemanfaatan pelayanan sumber-sumber belajar pada perpustakan. Pusat Sumber Belajar bertugas untuk menyediakan sarana dan media pendukung bagi kegiatan belajar mengajar seperti yang dilakukan oleh Yayasan Pendidikan Salman Al-Farisi, yakni seperti pengadaan alat peraga yang efektif bagi kegiatan belajar mengajar (KBM), pengadaan media promosi dan publikasi, dan lain sebagainya.
3. Perpustakaan

Menurut Sulistyo (1991)perpustakaan diartikan sebagai sebuah ruangan, atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual.

Peningkatan Perpustakaan sebagai Pusat Sumber Belajar
Upaya untuk menghidupkan dan mengembangkan perpustakaan sangat dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Tidak hanya tugas pengurus/anggota perpustakaan dan institusi terkait, melainkan kita semua karna intinya usaha bersama menjaga atau mengembangkan ilmu pengetahuan. Serta merevisi atau mengkaji ulang tujuan dari perpustakaan, untuk mengintensifkan perpustakaan menjadi pusat sumber belajar.
Untuk itu, perpustakaan perlu memiliki atau memberikan pelayanan yang prima dan terbaik dalam penyediaan dan pelayanan informasi dalam menunjang tugas pokok dan fungsi lembaga induknya. Artinya memberikan pelayanan prima, yaitu suatu sikap atau cara pustakawan dalam melayani penggunanya dengan prinsip people based service (layanan berbasis pengguna) dan service excellence (layanan unggul). Semua ini untuk memuaskan pengguna, meningkatkan loyalitas pengguna, serta meningkatkan jumlah pengguna.
Bukan hanya pemimpin tetapi semua pengelola atau pegawai perpustakaan harus berani menampilkan “wajah baru” atau “gerakan baru” dalam arti berani melakukan terobosan baru dan paradigma baru yaitu dapat mengubah persepsi masyarakat/akademis dari perpustakaan identik dengan buku menjadi perpustakaan identik dengan informasi.
Ketergantungan pada seorang pemimpin perlu ditinggalkan dan bergerak menciptakan kreatifitas atau inovasi yang sistematis. Pimpinan pusat (lembaga) tentunya membuka pintu yang lebar kepada semua bawahannya untuk menentukan kebijakan dalam menciptakan keratifitas untuk mengembangkan dan meningkatkan perpustakaan.
Upaya selanjutnya bagaimana pengelola menjalin hubungan dengan semua pihak atau institusi melakukan kerja sama yang saling menguntungkan untuk meningkatkan dan mengembangkan perpustakaan. Hubungan dengan masyarakat juga perlu ditingkatkan, misalnya membuka perpustakaan keliling, pelatihan penulisan karya ilmiah, kegiatan kompetisi dalam masyarakat (lomba synopsis, artikel, opini dll). Hal ini untuk meningkatkan minat baca masyarakat/akademis dan menjadi perpustakaan yang mampu bersaing.
Sehubungan dengan ini kemampuan pustakawan, idealnya perlu adanya Pusdiklat Perpustakaan Nasional RI yang terakreditasi sehingga dapat menetapkan sertifikasi untuk standar kompetensi tertentu bagi pustakawan Indonesia agar berdaya saing tinggi dan akreditasi perpustakaan.
Kemudian adanya Undang-undang tentang Perpustakaan yang meliputi :
- Kepala Perpustakaan (unsur pimpinan)
- Petugas tata usaha perpustakaan (unsur pembantu pimpinan)
- Unsur pelaksana yang terdiri atas:
a) Petugas pengadaan/pengolahan bahan pustaka,
b) Petugas pelayanan (sirkulasi dan referensi),
c) Petugas penyuluhan/pemasyarakatan, dan
d) Petugas penelitian dan pengembangan
Dengan adanya undang-undang tentang perpustakaan khususnya unsur pelaksana yang terkait dengan petugas penyusluhan, penelitian dan pengembangan lebih ditekankan sehingga dapat menciptakan atau menemukan sesuatu yang baru. Serta menganalisa bagaimana usaha atau jalan untuk lebih meningkatkan perpustakaan menjadi pusat sumber belajar.


Sumber:

AECT. 1997. The Definition of Educational Technology. Washington: AECT
Budhiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta
Mudhoffir. (1986). Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Muhtadi, Ali. 2005. Managemen Sumber Belajar ‘Buku Pegangan Kuliah’. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
Wirojoedo, Soebijanto. 1986. Perencanaan Pendidikan’Buku Pegangan Kuliah’. Yogyakarta : CV. Kaliwangi
Pujiriyanto. 2005. Otomasi Perpustakaan. Yogyakarta : FIP UNY
Seels, Barbara B & Richey, Rita C. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya (terjemahan oleh Yusuf Hadimiarso, dkk). Jakarta: Unit Percetakan Universitas Negeri Yogyakarta



islamic center

By : Unknown

Tercengang  mataku melihat  rumah  Allah yang  begitu  megah di bangun di tengah pmukiman penduduk di pinggiran kota samarinda, rumah Allah ini dikenal sebagai Islamic Center Samarinda. Islamic ini  di bangun dan dilaksanakan oleh PT. Total Bangun Persada , Tbk.  Yang memiliki daya tamping 40.000 jama’ah dengan rincian lantai utama 20.000 jama’ah, lantai mezzanine 10.000 jama’ah, plaza dalam 10.000 jama’ah, dengan tempat wudhu terbuka 18 unit, yang di resmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono  pada tanggal 10 November 2004. Islamic ini tak hanya berguna untuk ibadah sahlat saja,.. melainkan juga dapat digunakan mahasiswa seperti kalian untuk bersantai sambil mengerjakan tugas, lagipula udara di sana sangatlah sejuk.

- Copyright © roidatul khoiriah - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -